Mata Kuliah : Sistem Informasi Psikologi
Anggota Kelompok 1
Dewi Kusuma Tanjung Sari (11517585)
Malida Nurfitri (13517450)
Olivia Safira Maharani (14517664)
Sasha Nabila Ayunanda (15517531)
Contoh
Aplikasi |
: |
Self-diagnose
anxiety disorder Aplication |
Tujuan |
: |
Mengetahui kemungkinan diagnosa (possible diagnose) gangguan kecemasan |
Batasan |
: |
Aplikasi pada bagian diagnosis |
Kontrol |
: |
CPU (Control Processing Unit) mengendalikan operasi pengendalian
inventori mengenai gangguan kecemasan. |
Input |
: |
Memasukan data seperti :
identitas, gejala yang dialami, |
Proses |
: |
Memproses semua data masukan
sesuai dengan keinginan untuk menghasilkan informasi mengenai kemungkinan
jenis kecemasan yang sesuai. |
Output |
: |
File yang diterima oleh email
pengguna |
Umpan Balik |
: |
Perbaikan dan pembaharuan program |
Sistem |
Elements |
Goal |
||
Inputs |
Processsing
elements |
Outputs |
||
Self-diagnose anxiety disorder
Aplication |
1.
Progrmmer 2.
Web designer 3.
Seorang ahli
dalam bidang psikologi klinis 4.
Jaringan
internet |
1.
Coding 2.
Visual effect |
1.
Self-diagnose anxiety disorder Aplication
dapat diakses melalui internet (online) 2.
Data hasil
Self-diagnose anxiety disorder |
1.
Memudahkan
orang lain untuk mengetahui kemungkinan jenis kecemasan yang dialami 2.
Memberikan
rekomendasi pelayanan psikolo atau psikiater agar mendapatkan penanganan yang
tepat. 3.
Menghemat
waktu konselor, psikolog dan psikiater dalam konseling tatap muka. |
Self-diagnose anxiety disorder application ini dibuat dengan tujuan memudahkan orang lain
untuk mengetahui kemungkinan adanya gangguan kecemasan pada seseorang kapan
saja dan dimana saja, serta mengehemat waktu dalam proses konseling tatap muka.
Untuk membuat sistem ini, dibutuhkan seorang ahli dalam psikologi klinis yang
mengerti mengenai jenis-jenis gangguan kecemasan untuk memberikan data dan
nantinya akan dibantu oleh programmer untuk memasukkan data yang diberikan oleh
ahli dalam psikologi klinis ke dalam sistem dalam Bahasa pemrograman. Untuk mempercantik
tampilan sistem ketika nantinya diakses oleh masyarkat, dibutuhkan web designer
yang bertugas mendesign tampilan sistem agar nyaman dipandang namun tidak
terlalu menarik perhatian individu nantinya saat mengisi pernyataan. Sistem ini
dibuat secara online, sehingga dibutuhkan jaringan internet untuk dapat
mengaksesnya.
Setelah itu nantinya di dalam sistem terdapat pemrosesan,
dimana ketika individu memberikan respon mengenai gejala kecemasan yang
dialami, akan terjadi coding untuk mencocokan jawaban individu dengan data yang
telah diberikan oleh ahli dalam bidang psikologi klinis sebelumnya. Tampilan
visual pada web dibuat untuk mendukung pernyataan aitem yang sesuai dengan
mengilustrasikan jenis kecemasan yang sesuai.
Hasil yang akan
didapat nantinya dari sistem ini adalah individu mendapatkan data tentang hasil
Self-diagnose anxiety disorder yang telah dilakukannya. Selain itu sistem ini
nantinya akan dapat diakses secara online untuk semua kalangan masyarakat.